Rabu, 26 Januari 2011

CRYPTOSYSTEM

CRYPTOSYSTEM
Cryptographic system atau cryptosystem adalah suatu fasilitas untuk mengkonversikan plaintext ke ciphertext dan sebaliknya. Dalam sistem ini, seperangkat parameter yang menentukan transformasi pencipheran tertentu disebut suatu set kunci. Proses enkripsi dan dekripsi diatur oleh satu atau beberapa kunci kriptografi.
1. Kriptografi dapat memenuhi kebutuhan umum suatu transaksi:
1. Kerahasiaan (confidentiality) dijamin dengan melakukan enkripsi (penyandian).
2. Keutuhan (integrity) atas data‐data pembayaran dilakukan dengan fungsi hash
satu arah.
3. Jaminan atas identitas dan keabsahan (authenticity) pihak‐pihak yang melakukan transa ksi dilakukan dengan menggunakan password atau sertifikat digital. Sedangkan keotentikan data transaksi dapat dilakukan dengan tanda tangan digital.
4.Transaksi dapat dijadikan barang bukti yang tidak bisa disangkal (non‐Repudiation) dengan memanfaatkan tanda tangan digital dan sertifikat digital.
2. Karakteristik cryptosytem yang baik sebagai berikut :
1. Keamanan sistem terletak pada kerahasiaan kunci dan bukan pada kerahasiaan
algoritma yang digunakan.
2. Cryptosystem yang baik memiliki ruang kunci (keyspace) yang besar.
3. Cryptosystem yang baik akan menghasilkan ciphertext yang terlihat acak dalam
seluruh tes statistik yang dilakukan terhadapnya.
4. Cryptosystem yang baik mampu menahan seluruh serangan yang telah dikenal
sebelumnya
3. MACAM CRYPTOSYSTEM
A. Symmetric Cryptosystem
Dalam symmetric cryptosystem ini, kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada prinsipnya identik, tetapi satu buah kunci dapat pula diturunkan dari kunci yang lainnya. Kunci‐kunci ini harus dirahasiakan. Oleh karena itulah sistem ini sering disebut sebagai secret‐key ciphersystem. Jumlah kunci yang dibutuhkan umumnya adalah :


dengan n menyatakan banyaknya pengguna.
Contoh dari sistem ini adalah Data Encryption Standard (DES), Blowfish, IDEA.
B. Assymmetric Cryptosystem
C. Dalam assymmetric cryptosystem ini digunakan dua buah kunci. Satu kunci yang disebu kunci publik (public key) dapat dipublikasikan, sedang kunci yang lain yang disebut kuniprivat (private key) harus dirahasiakan. Proses menggunakan sistem ini dapat diterangka secara sederhana sebagai berikut : bila A ingin mengirimkan pesan kepada B, A dapat m nyandikan pesannya dengan menggunakan kunci publik B, dan bila B ingin membaca su at tersebut, ia perlu mendekripsikan surat itu dengan kunci privatnya. Dengan demikian edua belah pihak dapat menjamin asal surat serta keaslian surat tersebut, karena adanya ekanisme ini. Contoh sistem ini antara lain RSA Scheme dan Merkle‐Hellman Scheme.

Selasa, 25 Januari 2011

KEAMANAN KOMPUTER

Keamanan Komputer Mengapa dibutuhkan ?
• “information‐based society”, menyebabkan nilai informasi menjadi sangat penting dan menuntut kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi,
• Infrastruktur Jaringan komputer, seperti LAN dan Internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara cepat, sekaligus membuka potensi adanya lubang keamanan (security hole)
Kejahatan Komputer semakin meningkat karena :
• Aplikasi bisnis berbasis TI dan jaringan komputer meningkat : online banking, ecommerce, Electronic data Interchange (EDI).
• Desentralisasi server.
• Transisi dari single vendor ke multi vendor.
• Meningkatnya kemampuan pemakai (user).
• Kesulitan penegak hokum dan belum adanya ketentuan yang pasti.
• Semakin kompleksnya system yang digunakan, semakin besarnya source code
program yang digunakan.
• Berhubungan dengan internet.





ASPEK KEAMANAN KOMPUTER :
Menurut Garfinkel [Simson Garfinkel, “PGP: Pretty Good Privacy,” O’Reilly & Associ‐ates, Inc., 1995. ]
1. Privacy / Confidentiality
• Defenisi : menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
• Privacy : lebih kearah data‐data yang sifatnya privat , Contoh : e‐mail seorang pemakai
(user) tidak boleh dibaca oleh administrator.
•Confidentiality : berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
•Contoh : data‐data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam penggunaan dan penyebarannya.
• Bentuk Serangan : usaha penyadapan (dengan program sniffer).
•Usaha‐usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.
2. Integrity
• Defenisi : informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
•Contoh : e‐mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
•Bentuk serangan : Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, “man in the middle attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah
pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.
3. Authentication
Defenisi : metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul‐betul asli, atau orang yang
mengakses atau memberikan informasi adalah betul‐betul orang yang dimaksud.
Dukungan :
• Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi
watermarking(untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat ) dan digital signature.
• Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses
informasi. User harus menggunakan password, biometric (ciri‐ciri khas orang), dan
sejenisnya.
4. Availability
• Defenisi : berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.
• Contoh hambatan :
• “denial of service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya
palsu) yang bertubi‐tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.
• mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e‐mail bertubi‐tubi (katakan ribuan e‐
mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e‐mailnya atau kesulitan mengakses e‐mailnya.


5. Access Control
• Defenisi : cara pengaturan akses kepada informasi. berhubungan dengan masalah
• authentication dan juga privacy
• Metode : menggunakan kombinasi userid/password atau dengan
• menggunakan mekanisme lain.

6. Non‐repudiation
• Defenisi : Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan
sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.
SECURITY ATTACK MODELS
Menurut W. Stallings [William Stallings, “Network and Internetwork Security,” Prentice
Hall, 1995.] serangan (attack) terdiri dari :
• Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan
kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service
attack”.
• Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses asset atau informasi.
Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).
• Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi
dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah ,isi dari web site dengan pesan‐pesan yang merugikan pemilik web site.
• Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan‐pesan palsu seperti e‐mail palsu ke dalam jaringan komputer.

Jumat, 21 Januari 2011

Langkah-Langkah Konfigurasi Router Cisco

Langkah-Langkah Konfigurasi Router Cisco

Untuk Mengkonfigurasi static routing pada Router Fisik kita harus mengenal port-portnya terlebih dahulu berikut langkah2 konfigurasi router fisik cisco seperti dibawah ini :
Siapkan peralatan sebagai berikut : 3 buah router (2811), 4 buah switch (2960) dan 8 buah PC. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.

2. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di Router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1.


3. ON kan device tersebut. Pada PC, masuk ke Hyperterminal. Set parameter bit per second, data bit, parity, stop bit dan flow control dengan nilai 9600,8,N,1,N

4. Tunggu sampai ada response dari router yang bersangkutan. Isi user id dan password yang diminta. Selanjutnya di display kan sebagai berikut :
Router > enable // ketik (untuk meng-enable router ybs).
Anggap Jaringan mempunyai 3 Router Kita akan mengeset Router tersebut sesuai dengan konfigurasi Router yang yang lain
Router 1 :
Router > enable // meng-enable router yang bersangkutan
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 2 :
Router > enable
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface serial 0/1/1
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 3 :
Router > enable
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0
Konfigurasi Cisco Router 7
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.0.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah :
Router#show running-startup
5. Hubungkan masing-masing router dengan switch pasangannya menggunakan straight through cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik 2 kali pada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gatway