Selasa, 25 Januari 2011

KEAMANAN KOMPUTER

Keamanan Komputer Mengapa dibutuhkan ?
• “information‐based society”, menyebabkan nilai informasi menjadi sangat penting dan menuntut kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi,
• Infrastruktur Jaringan komputer, seperti LAN dan Internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara cepat, sekaligus membuka potensi adanya lubang keamanan (security hole)
Kejahatan Komputer semakin meningkat karena :
• Aplikasi bisnis berbasis TI dan jaringan komputer meningkat : online banking, ecommerce, Electronic data Interchange (EDI).
• Desentralisasi server.
• Transisi dari single vendor ke multi vendor.
• Meningkatnya kemampuan pemakai (user).
• Kesulitan penegak hokum dan belum adanya ketentuan yang pasti.
• Semakin kompleksnya system yang digunakan, semakin besarnya source code
program yang digunakan.
• Berhubungan dengan internet.





ASPEK KEAMANAN KOMPUTER :
Menurut Garfinkel [Simson Garfinkel, “PGP: Pretty Good Privacy,” O’Reilly & Associ‐ates, Inc., 1995. ]
1. Privacy / Confidentiality
• Defenisi : menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
• Privacy : lebih kearah data‐data yang sifatnya privat , Contoh : e‐mail seorang pemakai
(user) tidak boleh dibaca oleh administrator.
•Confidentiality : berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut.
•Contoh : data‐data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan sebagainya) harus dapat diproteksi dalam penggunaan dan penyebarannya.
• Bentuk Serangan : usaha penyadapan (dengan program sniffer).
•Usaha‐usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy dan confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.
2. Integrity
• Defenisi : informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
•Contoh : e‐mail di intercept di tengah jalan, diubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang dituju.
•Bentuk serangan : Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin, “man in the middle attack” dimana seseorang menempatkan diri di tengah
pembicaraan dan menyamar sebagai orang lain.
3. Authentication
Defenisi : metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul‐betul asli, atau orang yang
mengakses atau memberikan informasi adalah betul‐betul orang yang dimaksud.
Dukungan :
• Adanya Tools membuktikan keaslian dokumen, dapat dilakukan dengan teknologi
watermarking(untuk menjaga “intellectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat ) dan digital signature.
• Access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses
informasi. User harus menggunakan password, biometric (ciri‐ciri khas orang), dan
sejenisnya.
4. Availability
• Defenisi : berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan.
• Contoh hambatan :
• “denial of service attack” (DoS attack), dimana server dikirimi permintaan (biasanya
palsu) yang bertubi‐tubi atau permintaan yang diluar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain atau bahkan sampai down, hang, crash.
• mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e‐mail bertubi‐tubi (katakan ribuan e‐
mail) dengan ukuran yang besar sehingga sang pemakai tidak dapat membuka e‐mailnya atau kesulitan mengakses e‐mailnya.


5. Access Control
• Defenisi : cara pengaturan akses kepada informasi. berhubungan dengan masalah
• authentication dan juga privacy
• Metode : menggunakan kombinasi userid/password atau dengan
• menggunakan mekanisme lain.

6. Non‐repudiation
• Defenisi : Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan
sebuah transaksi. Dukungan bagi electronic commerce.
SECURITY ATTACK MODELS
Menurut W. Stallings [William Stallings, “Network and Internetwork Security,” Prentice
Hall, 1995.] serangan (attack) terdiri dari :
• Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. Serangan ditujukan
kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service
attack”.
• Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses asset atau informasi.
Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).
• Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi
dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah ,isi dari web site dengan pesan‐pesan yang merugikan pemilik web site.
• Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan‐pesan palsu seperti e‐mail palsu ke dalam jaringan komputer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar